Rabu, 12 Juli 2017

CINTA TULUS YANG TERABAIKAN



“ Dia sesosok gadis cantik, polos dan sempurna yang pernah ku jumpai dan ku kenal. Dia begitu istimewa bagiku. Namun semuanya tidak berakhir dengan indah. Usaha & jerih payah yang telah kulakukan, sia-sia. Namun meskipun begitu tak pernah ada rasa benci di hati. Satu hal yang kupahami, di dunia ini keinginan kita tidak selalu terkabulkan, ada kalanya kita harus menunggu dan menunggu hingga tepat pada waktunya. Tetapi dialah yang pernah memberikan kepadaku arti cinta yang sesungguhnya. Semakin aku mencintai dia, semakin banyak yang bisa aku lakukan. Dia adalah inspirasi bagiku. Dia membuatku memakai cinta di jalan yang benar. Dia layaknya kekuatan bagiku, yang menyokongku untuk menjadi lebih baik, sampai aku bisa menjadi seperti sekarang ini.


Pada saat itu Dia datang padaku dan mengatakan cinta, dia curahkan semua isi hatinya tentangku dengan diiringi deraian air mata, seketika itu ku usap air mata yang ada diwajahnya sambil mendengar penjelasannya. Ku sangat bahagia waktu itu, tetapi tiba-tiba ku tersadar dari tidurku, ternyata semuanya hanyalah mimpi, mimpi terindah yang pernah kualami bersama dia. 
(25/01/2016). 

Disebuah ruangan yang agak redup, aku berjumpa dengan dirinya. Sungguh bahagia bisa melihatnya kembali setelah sekian lama kita berpisah. Namun ada hal yang mengganjal di dalam hati, badannya yang lesuh, feelingku mengatakan kalau dia pada saat itu sedang sakit. Pertemuan itu berakhir dengan bergantinya suasana mimpi. Ingin ku ulangi lagi mimpi itu namun apa daya. (13/03/2016)

Kita bertemu disana ketika dia sedang duduk disebuah kursi dengan laptop di atas meja. Rambut indahnya yang terurai, senyuman serta suaranya yang tak pernah aku lupakan, dia bercerita dengan temanku (wanita) mengenai masa lalu kehidupan cinta-nya. Aku tak sanggup saat itu mendengar cerita itu, hatiku sakit, karena aku tersadar, sampai pada saat itu aku belum pernah mengungkapkan lagi rasa sayang ini kepada-nya, aku hanya bagaikan orang asing bagi dia. Saat itu aku pergi meninggalkannya di tempat itu. Setelah aku hendak kembali, tiba-tiba aku terjaga dari tidurku, ternyata itu semua hanya sebuah mimpi, mimpi yang kesekian kalinya tentang dia, namun hal itu mampu mengobati rasa rindu di hati ini. Setidaknya aku telah melihat dia, walaupun hanya di dalam mimpi. (20/04/2016).
*
Ada saat-saat aku sangat merindukanmu. Semua hal yang kulakuka selalu mengingatkanku tentang dirimu, lagu yang ku dengar, film yang ku saksikan, suasana yang kualami. Namun Tuhan Maha Baik, disaat aku sangat sangat merindukanmu, Dia selalu mempertemukan aku denganmu meskipun hanya melalui mimpi sesaat. Bagiku hal itu sudah cukup, melihatmu dalam mimpi merupakan suatu kebahagiaan. Aku selalu berharap suatu saat aku bisa bertemu denganmu. Akan ku sampaikan apa yang selama ini kupendam dihati sebelum semuanya itu terlambat.

  
Semuanya itu berawal ketika aku duduk di semester IV di salah satu Universitas Negeri di kota Medan. Berawal dari sebuah impian ingin memiliki seorang wanita dengan spesifik tertentu, keinginan memiliki wanita yang sesuai dengan harapan, yang didambakan, ia sederhana, namun menawan, indah untuk dipandang, baik parasnya, dan ramah. Karena sudah saatnya bagiku untuk mencari dan mengakhiri kesendirian yang menemaniku selama ini. Semua itu kutaruhkan dalam doa dan harapan suatu saat nanti bisa kutemukan. 


Sore hari, disebuah kantin dekat kampus, ketika semua orang sibuk dengan kegiatanya masing-masing, makan, minum, nongkrong, mengerjakan tugas yang belum terselesaikan, aku bersama dengan teman sedang duduk-duduk sambil minum, bercerita dan bercanda, tiba-tiba aku tersadar ketika aku melihat seorang wanita duduk tepat di hadapanku, dia seolah-olah tidak menghiraukanku yang sedang melihatnya, kemeja putih berkerah, rambut panjangnya yang sudah agak berantakan. Pelayan kantin datang menghampirinya dengan membawa segelas teh berwarna biru lengkap dengan pipetnya yang juga warna biru. Dia seolah-olah mengatakan kepadaku bahwa ia sedang lelah karena tugas kuliah yang sedang menumpuk pada saat itu. Ada perasaan yang beda pada saat itu yag tidak bisa aku jelaskan, tidak seperti biasanya aku melihat wanita-wanita lain yang ada di kampus itu. Ku amati semua yang ada padanya, serta menebak bagaimana kira-kira karakternya, anehnya semua itu sesuai dengan apa yang selama ini aku harapkan. Semua yang ku harapkan ada pada dia, sederhana namun menawan, cantik, indah, dan suaranya yang khas. Pada saat itu aku bagaikan menemukan kepingan hati yang selama ini belum lengkap (klop). Ibarat bermain puzzle, menemukan dan menyusun kepingan-kepingan gambar yang terpisah menjadi gambar yang sempurna. Aku tidak mau kehilangan jejak sore itu, pelan-pelan ku ambil telepon genggamku dari saku dan berpura-pura sms-an di depannya namun yang ku buka bukanlah aplikasi pesan namun kamera. Ku ambil foto tanpa ia sadari. Aku tahu memang hal ini melanggar aturan, namun dalam kondisi ini, rasanya berbuat seperti itu adil. Dan kini aku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

to be continue...