“
Dia sesosok gadis cantik, polos dan sempurna yang pernah ku jumpai dan ku
kenal. Dia begitu istimewa bagiku. Namun semuanya tidak berakhir dengan indah.
Usaha & jerih payah yang telah kulakukan, sia-sia. Namun meskipun begitu
tak pernah ada rasa benci di hati. Satu hal yang kupahami, di dunia ini
keinginan kita tidak selalu terkabulkan, ada kalanya kita harus menunggu dan
menunggu hingga tepat pada waktunya. Tetapi dialah yang pernah memberikan
kepadaku arti cinta yang sesungguhnya. Semakin aku mencintai dia, semakin
banyak yang bisa aku lakukan. Dia adalah inspirasi bagiku. Dia membuatku
memakai cinta di jalan yang benar. Dia layaknya kekuatan bagiku, yang menyokongku
untuk menjadi lebih baik, sampai aku bisa menjadi seperti sekarang ini.
Pada saat itu Dia datang padaku dan mengatakan cinta, dia
curahkan semua isi hatinya tentangku dengan diiringi deraian air mata, seketika
itu ku usap air mata yang ada diwajahnya sambil mendengar penjelasannya. Ku
sangat bahagia waktu itu, tetapi tiba-tiba ku tersadar dari tidurku, ternyata
semuanya hanyalah mimpi, mimpi terindah yang pernah kualami bersama dia.
(25/01/2016).
Disebuah ruangan yang agak redup, aku
berjumpa dengan dirinya. Sungguh bahagia bisa melihatnya kembali setelah sekian
lama kita berpisah. Namun ada hal yang mengganjal di dalam hati, badannya yang
lesuh, feelingku mengatakan kalau dia pada saat itu sedang sakit. Pertemuan itu
berakhir dengan bergantinya suasana mimpi. Ingin ku ulangi lagi mimpi itu namun
apa daya. (13/03/2016)
Kita bertemu disana ketika dia sedang duduk disebuah kursi
dengan laptop di atas meja. Rambut indahnya yang terurai, senyuman serta
suaranya yang tak pernah aku lupakan, dia bercerita dengan temanku (wanita)
mengenai masa lalu kehidupan cinta-nya. Aku tak sanggup saat itu mendengar
cerita itu, hatiku sakit, karena aku tersadar, sampai pada saat itu aku belum
pernah mengungkapkan lagi rasa sayang ini kepada-nya, aku hanya bagaikan orang
asing bagi dia. Saat itu aku pergi meninggalkannya di tempat itu. Setelah aku
hendak kembali, tiba-tiba aku terjaga dari tidurku, ternyata itu semua hanya
sebuah mimpi, mimpi yang kesekian kalinya tentang dia, namun hal itu mampu
mengobati rasa rindu di hati ini. Setidaknya aku telah melihat dia, walaupun
hanya di dalam mimpi. (20/04/2016).
*
Ada saat-saat aku sangat merindukanmu. Semua hal yang
kulakuka selalu mengingatkanku tentang dirimu, lagu yang ku dengar, film yang
ku saksikan, suasana yang kualami. Namun Tuhan Maha Baik, disaat aku sangat
sangat merindukanmu, Dia selalu mempertemukan aku denganmu meskipun hanya
melalui mimpi sesaat. Bagiku hal itu sudah cukup, melihatmu dalam mimpi
merupakan suatu kebahagiaan. Aku selalu berharap suatu saat aku bisa bertemu
denganmu. Akan ku sampaikan apa yang selama ini kupendam dihati sebelum
semuanya itu terlambat.
Semuanya itu berawal ketika aku duduk di semester IV di
salah satu Universitas Negeri di kota Medan. Berawal dari sebuah impian ingin
memiliki seorang wanita dengan spesifik tertentu, keinginan memiliki wanita
yang sesuai dengan harapan, yang didambakan, ia sederhana, namun menawan, indah
untuk dipandang, baik parasnya, dan ramah. Karena sudah saatnya bagiku untuk
mencari dan mengakhiri kesendirian yang menemaniku selama ini. Semua itu
kutaruhkan dalam doa dan harapan suatu saat nanti bisa kutemukan.
Sore hari, disebuah kantin dekat kampus, ketika semua orang
sibuk dengan kegiatanya masing-masing, makan, minum, nongkrong, mengerjakan
tugas yang belum terselesaikan, aku bersama dengan teman sedang duduk-duduk
sambil minum, bercerita dan bercanda, tiba-tiba aku tersadar ketika aku melihat
seorang wanita duduk tepat di hadapanku, dia seolah-olah tidak menghiraukanku
yang sedang melihatnya, kemeja putih berkerah, rambut panjangnya yang sudah
agak berantakan. Pelayan kantin datang menghampirinya dengan membawa segelas
teh berwarna biru lengkap dengan pipetnya yang juga warna biru. Dia seolah-olah
mengatakan kepadaku bahwa ia sedang lelah karena tugas kuliah yang sedang
menumpuk pada saat itu. Ada perasaan yang beda pada saat itu yag tidak bisa aku
jelaskan, tidak seperti biasanya aku melihat wanita-wanita lain yang ada di
kampus itu. Ku amati semua yang ada padanya, serta menebak bagaimana kira-kira
karakternya, anehnya semua itu sesuai dengan apa yang selama ini aku harapkan.
Semua yang ku harapkan ada pada dia, sederhana namun menawan, cantik, indah,
dan suaranya yang khas. Pada saat itu aku bagaikan menemukan kepingan hati yang
selama ini belum lengkap (klop). Ibarat bermain puzzle, menemukan dan menyusun
kepingan-kepingan gambar yang terpisah menjadi gambar yang sempurna. Aku tidak
mau kehilangan jejak sore itu, pelan-pelan ku ambil telepon genggamku dari saku
dan berpura-pura sms-an di depannya namun yang ku buka bukanlah aplikasi pesan
namun kamera. Ku ambil foto tanpa ia sadari. Aku tahu memang hal ini melanggar
aturan, namun dalam kondisi ini, rasanya berbuat seperti itu adil. Dan kini aku
sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.
to be continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar