Minggu, 12 April 2015

About Love


CINTA. Mana yang paling dahsyat? Ledakan percobaan nuklir bawah tanah, atau dentuman saat pesawat ulang-alik lepas landas, atau sorak-sorai milyaran
penduduk dunia saat melewati jam 12 tengah malam tanggal 31 Desember? Tak ada kekuatan yang lebih dahsyat daripada CINTA.

Para ahli psikologi sepakat bahwa kebutuhan paling mendasar manusia adalah mencintai dan dicintai. Cinta bisa menjadi daya dorong bagi seseorang untuk berprestasi, memotivasi perilaku yang luhur, atau mengakibatkan sepasang muda-mudi bertingkah konyol. Cinta memberi arti pada kemanusiaan, menimbulkan harapan dan tujuan hidup. Bahkan ada yang menyerahkan segalanya demi orang yang dicintainya.

Kalau cinta begitu menakjubkan, mengapa cinta kasih menjadi langka di dunia kita ini? Mengapa justru ada begitu banyak kebencian? Jawabnya sederhana. Cinta sejati lebih dari sekedar perasaan romantis. Kasih sejati melampaui perasaan pribadi yang gelisah, jantung yang berbunyi dag-dig-dug... dan mulut yang gampang berkata: “ai lap you” (i love you). Cinta sejati adalah sebuah keputusan atau pilihan yang harus diambil. Pertunjukan terbesar dari cinta sejati adalah saat orang menyerahkan hidupnya bagi orang yang dicintainya. 

“Ada seorang ibu yang tetap mengasihi anaknya sekalipun anak itu selalu menghinanya lantaran ibu itu tidak memiliki daun telinga, padahal daun telinganya telah didonorkan bagi si anak itu saat ia lahir tanpa daun telinga” 

Tuhan melakukannya juga bagi kita. Bahkan sebelum kita lahir, Dia sudah menyerahkan putra-Nya, Yesus, untuk mati disalib menggantikan hukuman dosa-dosa kita. Kasih sejati suka memberi, tidak egois, bahkan rela berkorban. Tanpa syarat cinta diberikan pada orang yang dicintai.

Cinta kasih sejati hanya berasal dari Tuhan, sebab pada dasarnya Tuhan adalah kasih. Tatkala manusia berontak kepada Tuhan dan menciptakan aturan-aturan serta nilai-nilai sendiri sesuai hasrat hatinya, kemudian menolak wewenang Tuhan. Mereka kehilangan sumber utama dari kasih yang sejati, yaitu Tuhan sendiri. Saat itu, kegiatan-kegiatan agamawi pun menjadi tanpa arti.

Jadi, saat terpisah dari sumbernya, cinta berubah menjadi bersifat sementara, tidak abadi lagi. Ia menjadi egois dan penuh tuntutan, mencari keuntungan diri sendiri, bukan demi kebaikan yang dicintai. Ia bersifat merampas bukan memberi. Namun, saat kita terhubung kembali dengan Tuhan, maka kasih-Nya menyanggupkan kita mengasihi orang-orang lain seperti Dia, bukan cenderung mencintai yang mengasihi kita saja. Bahkan mencintai mereka yang memusuhi kita. Kita mengasihi tanpa menuntut harapan atau balasan apapun. Kasih Tuhan suka memberi dan memaafkan. Kasih-Nya tak berubah-ubah, dapat diandalkan dan abadi. Kasih sejati bersifat komplit dan memuaskan kebutuhan hidup kita yang paling dalam.

Jenis cinta ini gratis dan selalu tersedia bagi siapapun dan kapan pun. Kita hanya perlu datang kepada Tuhan di dalam Yesus Kristus, lalu cinta kasih sejati itu akan mengalir secara leluasa, keluar-masuk melalui hati kita bagi siapapun yang ada kontak dengan hidup kita.

Terinspirasi dari :
Cinta Sejati Allah Yang Mengorbankan Anak-Nya  untuk orang-orang yang dikasihi-Nya.

Published by : Mez Bbn

Minggu, 08 Maret 2015

Cara Menghitung Nilai Signifikansi One-Tailed (Satu Arah) Uji-T dari SPSS

hai, guys.. mungkin kalian bingung untuk mencari nilai signifikansi One-Tailed (Satu Arah) dari uji-T dengan menggunakan Program SPSS. Nah, pada kesempatan ini saya ingin memberikan tips mencari nilai signifikansi one-tailed dari nilai uji-T yang kalian dapatkan dari SPSS. 

PERBEDAAN PENGGUNAAN NILAI SIGNIFIKANSI TWO-TAILED & ONE-TAILED
Apabila kita menggunakan program SPSS untuk mencari nilai uji-T dari hipotesis yang telah kita susun,ketika output SPSS keluar, maka yang nampak adalah nilai signifikansi untuk dua arah (two-tailed) yang ditandai dengan sign. (2-tailed). lalu bagaimana kalau hipotesis yang kita gunakan  adalah hipotesis yang satu arah?

Uji hipotesis dua arah (two-tailed) digunakan apabila hipotesis yang kita gunakan adalah hipotesis yang hanya melihat perbedaan antara eksperimen I dengan eksperimen II. Tidak peduli apakah hasil dari eksperimen I lebih baik dari hasil eksperimen II.
contoh:

H0 :  rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas kontrol.
Ha :  rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas
eksperimen sama dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
kelas kontrol.
 
Uji hipotesis satu arah (one-tailed) digunakan apabila tujuan kita adalah melihat apakah hasil dari eksperimen I lebih baik dari hasil eksperimen II.
contoh:


H0 :  :  rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika
                         siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan
                         kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas 
                         kontrol.
Ha :    : rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika
                          siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan
                          pemecahan masalah matematika siswa kelas kontrol.

Jika kita menggunakan program SPSS untuk mencari nilai signifikannya maka output yang keluar adalah output yang untuk dua arah (two-tailed). hingga saat ini saya belum bisa menemukan cara mencari nilai signifikansi untuk satu arah (one-tailed) dengan meggunakan SPSS. maka untuk menghitung nilai signifikansi satu arah (one-tailed) maka dapat kita gunakan cara berikut ini:
nilai signifikansi yang kita peroleh dari output SPSS tadi, kita bagi dua (dalam Holipah, 2011:55).

Contoh:






Dari tabel diatas, diperoleh nilai signifikansi untuk 2- tailed = 0,000. karena kita melakukan uji hipotesis satu arah maka nilai signifikansi (2-tailed) harus dibagi dua menjadi 0,000/2 = 0,000 . Karena nilai signifikansi < α atau 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas kontrol.

Itulah cara untuk menentukan nilai signifikansi satu arah (one-tailed). Semoga bermanfaat buat kalian, guys..
jangan lupa komentarnya.
catatan: nilai signifikansi digunakan untuk menguji hipotesis dengan membandingkan terhadap taraf signifikan = 0,05. apakah lebih besar, lebih kecil atau sama dengan.